MIXED-USE BUILDING
Angka pertambahan penduduk yang tinggi dan perkembangan pesat di bidang industri menyebabkan berbagai macam permasalahan dalam kehidupan masyarakat Indonesia antara lain semakin berkurangnya pemukiman, sanitasi dan rekreasi. Perkembangan ini juga berdampak buruk pada lingkungan, pabrik-pabrik dari sektor industri menghasilkan limbah yang mencemari udara dan air. Dari segi sosial, meningkatnya urbanisasi menyebabkan peningkatan angka pengangguran di kota dan semakin menipisnya lahan tempat tinggal. Ditambah lagi dengan jumlah kendaraan bermotor yang terus bertambah di Jakarta telah menyebabkan kemacetan yang parah. Dalam hitungan sederhana, kerugian akibat macet akan mencapai 43 triliun per tahun (Abun Sanda, Kompas, 9 November 2007).
Fakta-fakta tersebut menyebabkan timbulnya kebutuhan akan suatu solusi tepat bagi masyarakat perkotaan dengan karakternya yang sangat menghargai waktu dan menyukai segala sesuatu yang efektif dan efisien. Salah satu solusi yang dihadirkan adalah pembuatan superblok atau mixed use building yaitu salah satu upaya pendekatan perancangan yang berusaha menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area suatu kota (luas area terbatas, harga tanah mahal,letak strategis, nilai ekonomi tinggi) sehingga terjadi suatu struktur yang kompleks di mana semua kegunaan dan fasilitas saling berkaitan dalam kerangka integrasi yang kuat.
Upaya tersebut dimaksudkan untuk mengeliminasi ruang-ruang mati, sehingga penggunaan lahan lebih efektif dan efisien, pelayanan kebutuhan lebih mudah, dan lingkungan menjadi lebih nyaman dihuni. Penyatuan berbagai fungsi dan aktivitas ini dalam satu bangunan atau kompleks bangunan biasanya diwadahi dalam bangunan atau kompleks bangunan besar sehingga sering disebut sebagai superblok (Endy Marlina, 2008).
Kresensia Studio
Architecture-Interior Design-Furniture Design "No project is too small for big ideas" John Arthur Morefield
Rabu, 08 September 2010
Selasa, 17 Agustus 2010
Senin, 16 Agustus 2010
Kamis, 22 Juli 2010
Lomba Rumah Sudut Green-Housing Estate,2010
GREEN TROPICAL HOME
Data
Indonesia adalah negara yang memiliki iklim tropis basah dengan karakteristik sebagai berikut:
- kelembapan udara yang relatif tinggi (sering di atas 90%)
- curah hujan yang tinggi
- temperatur rata-rata tahunan di atas 180 C (biasanya sekitar 230 C)
- perbedaan antarmusim hampir tidak ada
Permasalahan
Di masa kini rumah-rumah di Indonesia
cenderung dibangun dengan meniru model bangunan di negara lain yang belum tentu sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Tren akan model tertentu mengakibatkan rumah didesain dengan mengabaikan faktor iklim
Rumah yang tidak sesuai dengan iklim membuat pemakaian energi menjadi meningkat untuk pendingin ruangan dan meyebabkan pemanasan global
Definisi "Green Tropical Home"
Perancangan suatu bangunan yang dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dari karakteristik iklim tropis sehingga meningkatkan kenyamanan pengguna bangunan di dalamnya serta dapat meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Kamis, 24 Juni 2010
Langganan:
Postingan (Atom)